DIGITAL DEVIDE

Sebuah instrumen baru yang dikembangkan para ilmuwan bisa mengirimkan input visual melalui lidah. Hal ini membantu tunanetra dapat merasakan dan mengenali beragam hal yang berada di sekitar mereka.

Live Science, Sabtu (29/8/2009) melansir, perangkat bernama BrainPort ini ditempatkan pada lidah layaknya seseorang mengulum permen lolipop. Alat ini mengambil informasi yang dikumpulkan oleh sebuah kamera digital yang terpasang pada sepasang kaca mata. Kemudian, kaca mata tersebut mengirimkan aliran elektroda yang tertangkap "lolipop".

Setelah itu, kamera menyampaikan informasi mengenai penampakan objek cahaya yang diangkap kamera ke unit terkecil cellphone. Selanjutnya, unit ini mengubah informasi cahaya menjadi bentuk rangsangan elektrik. Cara kerja alat ini bisa dibilang menggantikan cara kerja retina pada mata.

Unit tersebut kemudian mengirimkan informasi ke 400 mikroelektroda 400 yang tersusun pada BrainPort. Mikroelektroda menstimulasi syaraf pada lidah sehingga pengguna serasa mengulum permen Pop Rocks yang seakan "meletup-letup" di lidah mereka.

Yang menakjubkan, otak pengguna kemudian akan belajar menterjemahkan stimulus pada lidahnya kedalam bentuk gambar visual. Namun, hal ini tidak berarti otak dan mata dapat melihat jelas objek yang ditemui. Perangkat ini hanya menterjemahkan rangsangan syaraf dari mata dan mencoba menggambarkan objek yang terpampang dihadapan pengguna.

Sebelumnya, Ilmuwan di Inggris memanfaatkan sejenis jamur mikroskopik yang tubuh pada vegetasi tumbuhan untuk merancang sebuah robot yang bisa melakukan tugas berhitung seperti komputer.

Para pengembangnya menamainya Plasmobot. Mereka pun kemudian menjuluki Plasmobot sebagai robot biologi non-silikon yang tak memiliki bentuk tetap (amorphous non-silicon biological robot).

Dalam merancang Plasmobot ini, ilmuwan menggunakan plasmodium pada jamur mikroskopik bernama physarum polycephalum, yaitu jenis jamur mikroskopik yang umumnya tumbuh di hutan, kebun atau tempat lembab.

"Sebagian besar orang menganggap komputer adalah sebuah perangkat keras dengan peranti lunak yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas spesifik," kata salah satu ilmuwan, Profesor Andy Adamatzky yang dikutip dari Press Association.

"Kami mencoba membuktikan bahwa pendapat umum itu tak selamanya benar. Terbukti, jamur mikroskopik atau plasmodium ini bisa menjalankan tugas seperti komputer berkat substansi alami yang dikandungnya, membawa kecerdasan khusus," tambahnya.

Tim dari University of the West of England yang merancang robot ini mendapatkan bantuan dana sebesar 228.000 dari sebuah lembaga penelitian bernama Leverhulme Trust untuk membuat sebuah robot dan melakukan riset mengenai computing yang lain dari biasanya.

Dalam studi mereka, diketahui bahwa plasmodium dapat menyelesaikan tugas penghitungan kompleks dan penghitungan logika lainnya. Sebelumnya, mereka juga telah memperlihatkan kemampuan jamur mikroskopik ini dalam mengangkut dan memindahkan sebuah objek.

Dengan menaruh serpihan gandum di dekatnya, Plasmabot memunculkan bagian tubuh serupa tabung yang berayun ayun sehingga bisa memindahkan serpihan gandum ke tempat lain. Plasmabot juga dapat tumbuh dengan cara tertentu ketika diberikan stimulasi cahaya atau zat kimia.
0 Responses

Posting Komentar

  • PENGUNJUNG